Rabu, 21 Mei 2014

Secang (Caesalpinia sappan L.)


Kandungan kimia
Senyawa  terpenoid, fenil propana, alkaloid, steroid, saponin,  dan fenolik lain antara lain flavonoid.14,16)
Batang dan daun mengandung alkaloid, tanin, fito-sterol dan zat warna brazilin.
Minyak atsiri terdiri dari osimen, d-felandren.18) Di samping itu ditemukan pula deoksisappanon atau protosappanin A, sappan kalkon, sesalpin, proto-sappanin E-1; protosappanin E-2,  tetra asetil-brazilin.20,11, 13)

Efek Biologi dan Farmakologi    
Serutan kayu :  ekstrak serutan kayu secang dapat berefek positif menghambat pertumbuhan Strepto-coccus alpha pada plak dasar gigi tiruan lengkap resin akrilik.7)  Fraksi yang larut dalam kloroform dan fraksi yang larut dalam metanol memiliki daya antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli, fraksi yang larut dalam petroleum eter  tidak berefek antibakteri.16)Selain itu ekstrak kayu secang mempengaruhi struktur mikro-anatomi tubulus seminiferus testis, menghambat spermatogenesis dan menurunkan kualitas sel-sel spermatozoa epididimis (motilitas, kecepatan viabilitas dan morfologi). Pengaruh ekstrak kayu secang tersebut hanya bersifat sementara dan sel-sel yang dipengaruhi dapat pulih kembali.14) Pemberian ekstrak kayu secang dosis 25 mg/25 g BB secara in vivo dapat mengurangi motilitas sperma mencit sampai 65%.4) Pemberian ekstrak kayu secang konsentrasi 2,5 mg/ml dapat berefek terjadinya penurunan motilitas sperma donor manusia sampai 50% secara in vitro.15)
Pemberian infusa kayu  secang 30%  pada tikus percobaan sebanyak 3 ml/ekor; selama satu, dua, tiga  hari setelah 24 jam pemberian CCl4 1,2 ml/kg BB dapat mempercepat daya regenerasi sel-sel hati tikus.19)
Kayu secang juga dapat menghambat efek hialuronidase 9)sebagai antialergi 6)antikoagulan, antitrombus.11)
Ditemukan pula  adanya efek antidiabetik dan hipoglikemik yang disebabkan oleh senyawa fenolik yang berfungsi sebagai penghambat aldosa reduktase.12)

Kegunaan di masyarakat
Kayu :  digunakan  pada  penanggulangan,  pembersih darah, penawar racun, penyembuhan pasca persalinan, mengatasi  sipilis, batuk darah, penyakit mata, dan disentri. 2,3,8)

Cara pemakaian  di masyarakat
Untuk  mengobati  mencret :
Kayu secang 5 gram, dipotong kecil-kecil, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring, kemudian diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.17)

Deskripsi Tumbuhan
Perawakan : semak atau pohon rendah, tinggi 5-10 meter.
Batang : simpodial, ranting berlentisel dan berduri, bentuk duri bengkok, tersebar.
Daun : majemuk menyirip, panjang 25-40 cm, sirip 9-16 pasang, paling tengah terpanjang, panjang sirip 6,5-17 cm; setiap sirip mempunyai 10-20 pasang anak daun yang berhadapan.
Anak daun : bertangkai pendek, bentuk memanjang, pangkal hampir rompang, tidak simetri, ujung membulat, sisinya agak sejajar, panjang anak daun 10-25 mm, lebar 3-11 mm, daun penumpu lebar 3-4,5 cm, gugur.
Bunga : susunan tandan, bagian pangkal malai, di ketiak, panjang malai 10-40 cm, tangkai bunga 1,5-2,5 cm,  panjang tangkai karangan 15-20 cm.
Kelopak : 5 daun kelopak tidak simetri, pinggir kelopak berambut, panjang daun kelopak yang terbawah rata-rata 10 mm, lebar rata-rata 4 mm.
Mahkota : daun mahkota 9-12 mm., kuning terang, berlepasan,  helaian bendera membundar bergaris tengah 4-6 mm, empat helai daun tajuk lainnya yang membundar dan bergaris tengah rata-rata 10 mm.
Benang sari : panjang rata-rata 15 mm.
Putik : panjang rata-rata 18 mm.
Buah : polongan berwarna hitam, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, berisi 3-4 biji, panjang biji 15-18 mm, lebar 8-11 mm, tebal 5-7 mm.5)
Waktu berbunga :  Januari - Desember.5)

Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya
Banyak  tumbuh di Jawa,  di  pegunungan  berbatu pada daerah yang tidak terlalu dingin.  Tumbuhan banyak ditemukan  pada daerah dengan ketinggian 1-1700 m dpl. Banyak ditanam di perkampungan sebagai tanaman pagar.5,8,18) Perbanyakan tanaman ini dengan penyebaran biji.18)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar