Rabu, 09 Desember 2015

Jangan Mengatakan Ini Saat Wawancara Kerja

Oleh BrighterLife.co.id


shutterstock_157573751
Ingin mencoba peruntungan di kantor baru? Selain menyiapkan curriculum vitae dan surat lamaran, kamu juga harus membuat strategi jawaban untuk menghadapi sesi wawancara. Hati-hati salah menjawab, kesempatan besarmu bisa melayang begitu saja.
Gaji Kurang Besar
Alasan ini memberi kesan kalau kamu hanya berorientasi pada uang. Calon perusahaan baru nggak menerimamu bukan lantaran nggak bisa memberikan gaji tinggi, melainkan karena cap negatif yang kamu ciptakan sendiri.
Karier Tak berkembang
Ini merupakan alasan klasik yang sering diungkapkan para calon karyawan saat sesi wawacara. Sayang, jawaban seperti ini kurang tepat sebab dapat menimbulkan kesan bahwa kamu tipe pekerja yang cepat bosan dan nggak menyukai tantangan. Gawat, kan?
Konflik dengan Rekan Kerja
Tiap kantor pasti memiliki tantangan tersendiri, termasuk rekan kerja baru yang berbeda karakter sehingga menuntut kita untuk pintar menempatkan diri. Karena itulah, memilih alasan resign karena konflik dengan rekan kerja tentu merugikan. Kesan yang ditimbulkan dari jawaban semacam itu adalah ketidakmampuanmu beradaptasi dan bekerja sama dalam sebuah tim.

Trik Menegosiasikan Gaji

shutterstock_191090597
Semua proses wawancara sudah kamu ikuti, dan kini tiba gilirannya menegosiasikan gaji. Hal ini cukup penting, karena ketika kamu salah mengambil keputusan, kesempatan bekerja di tempat baru bisa melayang atau kamu malah bekerja di perusahaan baru dengan gaji yang kurang sesuai dengan potensi.
Bagaimana sih cara menegosiasikan gaji dengan tepat, sehingga kedua belah pihak—perusahaan dan karyawan—sama-sama diuntungkan?
Posisikan diri sebagai pencari kerja, bukan pencari uang
Memang, gaji menjadi salah satu motivator kita dalam bekerja. Namun biasanya banyak perusahaan yang tidak ingin memberi gaji terlampau besar pada karyawannya pada masa probation atau percobaan. Solusinya, coba naikkan angka penghasilan di kantor lama sekitar 20% supaya permintaanmu masuk akal.
Jujur pada diri sendiri
Sebelum masuk meja perundingan, jujurlah dengan diri sendiri. Apakah gaji yang kamu minta sudah sesuai dengan kemampuanmu? Apakah gajimu nanti nggak justru menjadi beban saat bekerja?
Jangan serakah
Ingat, masih banyak tunjangan yang nggak kalah penting dari gaji, juga keuntungan lain dari pekerjaan barumu, seperti jabatan lebih baik, waktu lebih longgar, banyak liburan, bonus melimpah, ada jaminan pendidikan, hingga perjalanan dinas gratis, yang mungkin nggak pernah kamu dapatkan di kantor lama. Jadikan beberapa kelebihan itu sebagai pertimbangan tambahan sebelum memutuskan sebuah angka.
Semoga berhasil!

Dari 2 Tipe Karyawan Ini, Kamu Termasuk yang Mana?

shutterstock_136719446
Ada 2 tipe karyawan di tempat kerja: tipe karyawan yang mencari kerja dan yang mencari uang. Semua ada plus-minusnya. Nah, kamu termasuk yang mana?
Tipe karyawan pencari kerja, biasanya didominasi para karyawan yang bersifat loyal, tekun, taat aturan, dan tergolong safe player. Bagi mereka, pekerjaan adalah ladang untuk mengabdikan diri, menjalani kodrat, dan aktualisasi diri. Sisi baiknya, tentu saja mereka dapat diandalkan karena biasanya nggak mudah tergiur pindah ke tempat lain, alias rela “mengabdi” dalam waktu lama di satu perusahaan.
Sisi negatifnya, karyawan pencari kerja hanya bekerja ala kadarnya, dengan kata lain bekerja sesuai argo dan kurang bersemangat. Akibatnya, para pencari kerja minim inovasi dan butuh supervisi serta dorongan untuk tetap bekerja sesuai target perusahaan.
Kedua, adalah tipe pencari uang. Kalau yang satu ini didominasi oleh karyawan dengan sifat dinamis, aktif, penuh inovasi dan kreativitas. Bagi mereka, bekerja tentu saja sebagai ajang unjuk strata sosial, memenuhi kebutuhan hidup, dan memperluas relasi. Karyawan tipe ini biasanya bekerja penuh semangat, tidak perhitungan, dan punya inisiatif tinggi.
Kekurangannya, biasanya mereka nggak punya sikap loyal. Dalam CV mereka, pindah kerja dalam satu atau dua tahun bukan hal tabu, sebaliknya, justru “mempercantik” CV.
Kira-kira kamu masuk kategori yang mana, nih?

Tetap Bahagia Meski Bekerja Saat Weekend, Ini Rahasianya!

shutterstock_212320576
Harus bekerja di saat yang lain berlibur? Jangan gusar, ubah pola pikirmu tentang bekerja di akhir pekan dengan tips di bawah ini.
Play and enjoy
Jangan biarkan dirimu berpikir bahwa pekerjaan di Hari Sabtu atau Minggu merupakan tekanan. Sebaliknya, anggaplah kegiatanmu itu seperti waktu santai lainnya, sehingga pikiranmu bisa lebih rileks.
Make your time fun
Bawalah camilan ke meja kerja atau beberapa CD lagu kesukaan untuk menambah semangat. Buat segala sesuatunya menyenangkan. Sambil bekerja, kamu juga bisa menyelinginya dengan browsing hal-hal yang kamu suka bahkan stalking beberapa teman di media sosial. Jadi nggak bosan lagi, kan?
On time
Bekerja pada saat libur bukan berarti bersantai dan mengabaikan deadline. Cobalah atur agar pekerjaanmu tetap bisa selesai tepat waktu, bahkan lebih cepat dari jadwal seharusnya, sehingga kamu tetap bisa menikmati akhir pekan dengan menyenangkan sepulang bekerja.

Tinggalkan Kebiasaan Lembur di Kantor

shutterstock_225062131
Sesekali lembur di kantor sih nggak masalah, tapi kalau tiap hari? Demi kesehatan dan keseimbangan hidup, sebaiknya mulai batasi hal satu ini. Ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan untuk meminimalisasinya.
Pertama
Pahami target perusahaan, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang. Dengan mengetahui tuntutan perusahaan terhadapmu, kamu bisa mulai mengatur strategi untuk menyelesaikan berbagai target tanpa tekanan.
Kedua
Buatlah daftar pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini dan esok, jangan lupa juga untuk memberi checklist pada tiap tugas yang telah dilakukan. Dengan begini, kamu lebih mudah mengetahui tugas mana yang belum maupun sudah dikerjakan. Kamu juga bisa mengukur waktu yang dibutuhkan untuk bekerja, dan waktu untuk beristirahat.
Ketiga
Perfeksionis itu baik, tapi jangan berlebihan. Kebiasaan yang satu ini justru membuat kinerjamu lambat karena kamu sibuk memastikan semuanya sempurna sebelum diserahkan ke atasan. Keinginanmu untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan harus diimbangi dengan efisiensi waktu.
Keempat
Sosialisasi dan refreshing sejenak dari pekerjaan memang diperlukan untuk membuatmu kembali fokus. Namun pergunakan waktu sebaik mungkin. Kalau waktu bersantaimu terlalu lama, pekerjaan yang seharusnya bisa selesai tepat waktu jadi terbengkalai. Alhasil, kamu mau tak mau harus lembur untuk menggarapnya.
Work hard and smart, ya!

Meminimalisasi Risiko Kematian Akibat Duduk Terlalu Lama

shutterstock_190944725Duduk berjam-jam di depan televisi, komputer, ataupun gadget menjadi kegiatan yang mendominasi masyarakat urban. Padahal banyak penelitian yang membuktikan kalau duduk terlalu lama bisa merugikan kesehatan, menyebabkan kegemukan, hingga diabetes. Siasati dengan kegiatan ini yuk, Bright Friends.
Jalan makan siang
Mulai saat ini, berjalanlah minimal sepuluh menit setiap hari pada jam makan siang demi memperlancar peredaran darahmu. Ini bisa jadi cara ampuh untuk membuatmu lebih banyak bergerak.
“Bersahabat” dengan toilet dan dapur
Untuk urusan yang satu ini, sepertinya kamu harus “bersahabat” dengan toilet dan dapur. Hindari meletakkan teko atau botol besar di mejamu. Berjalan ke dapur kantor untuk sekadar mengambil minum atau sering buang air kecil ke toilet akan membuatmu bergerak secara teratur. Coba, deh.
Hilangkan rutinitas menonton televisi di sofa
Setelah penat di jalan karena macet, bersandar di sofa empuk sambil menonton serial televisi kesayangan tentu menjadi godaan menarik. Alih-alih duduk diam, ganti kegiatanmu dengan aktivitas ringan, seperti naik-turun tangga atau melakukan squat. Penelitian membuktikan bahwa kegiatan semacam ini dapat menurunkan angka kematian hingga 14%.

Ini Alasan Diet Selalu Gagal

shutterstock_150542993
Tanpa disadari, kebiasaan inilah yang kerap membuat dietmu gagal.
Terkadang untuk menurunkan berat badan, kamu rela melakukan hal-hal ekstrem, seperti melewatkan jam makan dan menahan lapar, misalnya. Beberapa orang pun menyarankan kita untuk menghindari makanan apa pun di atas pukul 7 malam. Padahal, yang menjadi masalah hanyalah pilihan makanannya. Daripada kamu menahan lapar kemudian kelaparan keesokan harinya, sebaiknya tetaplah makan dengan pilihan menu yang sehat sekalipun jam sudah menunjukkan lebih dari pukul 7 malam, karena kondisi perut yang kosong justru nggak bagus untuk program diet yang sedang kamu jalani.
Beberapa pendapat juga mengatakan bahwa lebih baik makan enam kali sehari dalam jumlah kecil dibandingkan sekali makan dalam jumlah besar. Lagi-lagi, sebenarnya ini nggak berpengaruh selama asupan kalorimu tetap terjaga. Memangkas karbohidrat secara ekstrem bukanlah keputusan baik. Karena itu, fokuslah pada jumlah pengonsumsian kalori, setelah itu pilih pola makan yang membuatmu nyaman. Enam kali atau satu kali sehari, semua bergantung padamu.
Dalam persepsi yang keliru, sebagian orang juga menghindari mengonsumsi lemak saat diet. Kecuali kamu dilarang dokter untuk mengonsumsinya, tetaplah memasukkan lemak dalam komponen dietmu. Lemak yang ada dalam alpukat dan buah zaitun justru baik untuk kesehatan, Bright Friends. Lemak tunggal tak jenuh yang terdapat dalam kedua buah tersebut bermanfaat untuk menurunkan kolesterol dan menjagamu dari penyakit kardiovaskular.
Jangan sampai salah kaprah saat menjalani diet dan gaya hidup sehat. Sebaiknya, cari tahu mana fakta dan mana yang mitos sebelum mempercayai tiap informasi yang kamu terima.

Fakta tentang Lendir Pada Hidung

shutterstock_220544128
Ternyata, lendir hidung yang kamu produksi saat flu bisa menunjukkan tingkat kesehatanmu, Bright Friends. Seorang ahli alergi di New York, Purvi Parikh, mengatakan bahwa peningkatan jumlah produksi lendir, warna, dan tingkat kekentalan dapat memperlihatkan kondisi tubuhmu saat itu. “Normalnya, lendir akan berwarna putih. Jika lendir hidung berwarna hijau atau kecokelatan, maka dapat dipastikan kamu sedang mengalami infeksi,” ujar Purvi. Oh ya, lendir hijau tidak selalu menandakan kamu sedang flu, lho. Bisa jadi ada infeksi lain dalam tubuhmu.
Selain itu, Purvi juga menyampaikan bahwa lendir hidung justru mencegahmu dari sakit berkepanjangan. Salah satu fungsi penting lendir hidung adalah membersihkan bakteri dan debu dari saluran pernapasan. Lendir pada hidung akan membuat saluran pernapasan menjadi licin dan membawa keluar debu serta bakteri yang ada di dalamnya.
Berapa banyak sih lendir yang diproduksi hidung setiap hari? Dalam keadaan normal, tubuhmu akan memproduksi lebih dari satu liter lendir setiap hari. Nggak hanya bermanfaat untuk hidung, lendir juga melubrikasi mata agar bisa berkedip, menjaga mulut tetap lembab, juga mencegah perut menjadi asam.
Jadi, jangan terburu-buru khawatir saat hidungmu berlendir. Sebaliknya, saat lendir di hidungmu berwarna nggak wajar, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

“Padahal, dia kan rajin olahraga”, kalimat seperti ini lazim didengar saat kita mendapat kabar bahwa salah satu rekan yang menjalani gaya hidup sehat terkena stroke.
shutterstock_162362990
Jangan salah, Bright Friends, bisa-bisa justru akibat gaya hidup sehat inilah penyebabnya. Ya, olahraga bisa menjadi pemicu timbulnya stroke dan serangan jantung. Namun tentu yang dimaksud adalah olahraga dengan intensitas berlebih.
Para peneliti Jerman menemukan fakta bahwa olahraga berlebih dapat meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung dan stroke pada mereka yang memiliki penyakit kardiovaskular. Bahkan, penelitian di Swedia menganjurkan pada pemuda untuk nggak menjalani olahraga seperti lari, renang, bersepeda, ataupun sepak bola lebih dari lima jam dalam seminggu. Berdasarkan penelitian,menjalani olahraga tersebut lebih dari lima jam dalam seminggu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami masalahkardiovaskular di kemudian hari.
Risiko terkena penyakit jantung akan meningkat 19% di usia 60 tahun pada mereka yang lebih dari lima jam dalam satu minggu menjalani olahraga. Sedangkan risiko serangan penyakit jantung pada mereka yang menjalani olahraga dalam kategori menengahmenurun hingga 49%. Bright Friends, jangan sampai kegiatan yang seharusnya menyehatkan justru merugikan karena dilakukan secara berlebihan.

Dampak Jika Terbiasa Makan dan Minum Sambil Berdiri

Saat masih kecil, alasan yang kerap digunakan orangtua agar kita menghindari kebiasaan makan dan minum sambil berdiri adalah kesopanan. Namun ternyata ada bahaya, lho, di balik kebiasaan tersebut.
shutterstock_146199638Kebiasaan makan dan minum sambil berdiri nyaris menjadi pemandangan lazim di tengah kehidupan yang serba terburu-buru seperti saat ini. Terlebih, ketika konsep standing party menjadi pilihan banyak orang saat merayakan hari besar. Padahal, para dokter mengatakan bahwa saat seseorang makan dan minum dilakukan sambil berdiri, apa yang dikonsumsinya akan langsung menuju ke usus dan dapat menimbulkan masalah pencernaan. Spesialis Saraf RS PKU Muhammadiyah Bantul, dr. Ana Budi Rahayu, Sp.S., menjelaskan bahwa kebiasaan tersebut dapat menyebabkan reflux asam lambung. Artinya, asam lambung sangat mungkin naik ke esofagus dan mengiritasi sel-sel kerongkongan.
Bahkan lebih ekstremlagi, jika kebiasaan ini dilakukan berulangkali dalam jangka waktu lama, maka iritasi sel-sel kerongkongan tersebut akan terakumulasi dan menjadi kanker esofagus. Nah, Bright Friends, nggak mau menyesal di kemudian hari hanya karena kebiasaan yang dianggap sepele, kan?
Yuk, sebarkan dan “colek” temanmu yang hobi makan dan minum sambil berdiri.